Denpasar, 22 Juni 2025 — pttogel Jumlah pembatalan penerbangan di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, terus bertambah. Hingga hari ini, tercatat sebanyak 87 penerbangan dibatalkan, baik penerbangan domestik maupun internasional. Pembatalan massal ini menyebabkan kepanikan di kalangan penumpang dan menimbulkan antrean panjang di berbagai titik pelayanan bandara.
Penyebab Utama Pembatalan
Menurut otoritas bandara, pembatalan ini dipicu oleh gangguan operasional dan kondisi cuaca ekstrem yang melanda wilayah Bali dan sekitarnya sejak dua hari terakhir. Angin kencang disertai hujan deras mengganggu visibilitas dan keselamatan penerbangan. Sejumlah maskapai memilih untuk membatalkan jadwal penerbangan demi menghindari risiko kecelakaan udara.
“Prioritas utama kami adalah keselamatan penumpang dan awak pesawat. Oleh karena itu, keputusan pembatalan adalah bentuk tanggung jawab,” ujar General Manager Angkasa Pura I Bandara Ngurah Rai, Taufan Yudhistira, dalam konferensi pers siang tadi.
Rinciannya: Domestik dan Internasional
Dari total 87 penerbangan yang dibatalkan:
-
52 penerbangan domestik, seperti rute Jakarta, Surabaya, Makassar, Yogyakarta, dan Lombok.
-
35 penerbangan internasional, termasuk tujuan populer seperti Singapura, Kuala Lumpur, Perth, Sydney, dan Tokyo.
Maskapai-maskapai yang paling banyak terdampak antara lain Lion Air, Citilink, AirAsia, Garuda Indonesia, Batik Air, dan Jetstar.
Dampak Terhadap Penumpang
Banyak penumpang merasa kecewa dan frustasi, terutama mereka yang datang dari luar kota atau luar negeri. Beberapa di antaranya harus mencari akomodasi alternatif karena tidak bisa melanjutkan perjalanan seperti yang direncanakan.
“Saya harus kembali ke Jakarta hari ini karena ada acara penting besok, tapi penerbangan saya dibatalkan tanpa pemberitahuan yang jelas,” ujar Rina, seorang penumpang yang sudah menunggu sejak pagi.
Pihak bandara mengimbau kepada seluruh penumpang untuk selalu memantau informasi melalui situs resmi maskapai dan media sosial Bandara Ngurah Rai, serta tidak segan menghubungi customer service jika membutuhkan bantuan.
Langkah Tanggap Darurat
Sebagai respons terhadap situasi ini, pihak bandara bersama tim gabungan dari maskapai dan BMKG telah membentuk posko tanggap darurat. Di sana, penumpang dapat memperoleh informasi, mengurus refund atau rebook tiket, serta mendapatkan bantuan logistik seperti makanan ringan dan minuman.
Tim dari Basarnas, TNI, dan Polri juga disiagakan untuk mengantisipasi kemungkinan eskalasi situasi di area terminal akibat kepadatan dan potensi gangguan keamanan.
Prediksi dan Pemulihan Operasional
BMKG memprediksi bahwa cuaca ekstrem ini akan bertahan hingga 24 jam ke depan. Oleh karena itu, pemulihan operasional bandara diperkirakan baru bisa dilakukan secara bertahap setelah cuaca membaik.
“Kami terus melakukan koordinasi dengan pihak maskapai untuk mengatur ulang jadwal penerbangan. Harapannya, layanan bisa kembali normal secepat mungkin,” kata Taufan.
Imbauan untuk Masyarakat dan Wisatawan
Pemerintah Provinsi Bali turut memberikan pernyataan resmi dan meminta wisatawan agar tetap tenang dan bersabar. Kepala Dinas Pariwisata Bali, I Nyoman Adi, juga menyampaikan bahwa pemerintah daerah siap memfasilitasi kebutuhan logistik dasar para wisatawan yang terdampak, termasuk dalam hal akomodasi tambahan jika diperlukan.
“Mari kita hadapi situasi ini dengan kepala dingin. Keselamatan tetap yang utama. Kami menjamin tidak ada wisatawan yang akan ‘terlantar’ selama berada di Bali,” pungkasnya.
Kesimpulan:
Situasi di Bandara Ngurah Rai saat ini masih belum stabil. Dengan 87 penerbangan yang telah dibatalkan, otoritas bandara dan pemerintah terus bekerja keras untuk menormalisasi kondisi. Penumpang diimbau untuk selalu waspada, bersabar, dan mencari informasi resmi demi menghindari berita simpang siur yang beredar di media sosial. Jika cuaca kembali normal, diharapkan penerbangan dapat beroperasi kembali dalam waktu dekat.