pttogel Jakarta Selatan — Warga di kawasan Jakarta Selatan digegerkan dengan kemunculan seekor babi hutan yang tiba-tiba berkeliaran di area permukiman padat penduduk. Peristiwa ini terjadi pada Senin pagi, saat warga di sekitar Cipete, Cilandak, dan sebagian wilayah Pondok Labu tengah bersiap menjalani rutinitas harian mereka. Kejadian ini sontak membuat heboh, tidak hanya karena kemunculan hewan liar tersebut di tengah kota besar, tetapi juga karena potensi bahaya yang bisa ditimbulkan.
Penampakan Tak Biasa di Pagi Hari
Menurut keterangan sejumlah saksi mata, babi hutan tersebut pertama kali terlihat di sekitar selokan besar yang berada di dekat perbatasan taman kota. Hewan itu tampak kebingungan, berlarian di antara jalan-jalan kecil dan bahkan sempat menabrak pagar rumah warga. Dalam rekaman video amatir yang beredar di media sosial, terlihat beberapa warga mencoba menghalau hewan tersebut dengan kayu dan tong sampah agar tidak masuk ke dalam rumah-rumah.
“Saya kira awalnya itu anjing, ternyata babi hutan. Badannya besar, lari-lari enggak karuan. Saya langsung kunci pagar,” ujar Rani, seorang warga RT 07 RW 02 Cipete Selatan.
Asal Usul Masih Tanda Tanya
Kemunculan babi hutan di kawasan urban seperti Jakarta Selatan tentu menimbulkan pertanyaan besar: dari mana hewan itu berasal? Beberapa dugaan mencuat. Salah satunya, babi hutan tersebut kemungkinan berasal dari hutan kota atau area hijau di sekitar Jakarta yang mulai menyusut akibat pembangunan.
Menurut ahli satwa liar dari Lembaga Konservasi dan Ekologi Nusantara (LKEN), Dr. Aditya Rahmad, pergerakan satwa liar masuk ke kawasan pemukiman terjadi karena habitat mereka terus terdesak.
“Jakarta masih punya sisa-sisa ruang hijau yang terhubung ke wilayah hutan sekunder di pinggiran kota seperti di Jagakarsa, Depok, dan bahkan sebagian Tangerang Selatan. Kalau satwa seperti babi hutan mulai masuk ke kota, itu artinya tekanan pada habitat mereka sangat tinggi,” ujar Dr. Aditya.
Respons Pihak Berwenang
Menanggapi kejadian ini, petugas dari Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) Jakarta Selatan langsung diterjunkan ke lokasi. Mereka bekerja sama dengan tim Damkar dan aparat kelurahan untuk menangkap hewan tersebut agar tidak melukai warga.
Setelah beberapa jam pengejaran, babi hutan berhasil dilumpuhkan dan diamankan tanpa insiden serius. Petugas kemudian membawa hewan itu ke penampungan sementara untuk observasi lebih lanjut sebelum dipindahkan ke tempat yang lebih aman dan sesuai dengan habitat alaminya.
“Kami imbau warga tetap tenang dan tidak mencoba menangani hewan liar sendiri. Bila menemukan satwa serupa, segera lapor ke petugas,” ujar Kepala Suku Dinas KPKP Jaksel, M. Yusuf.
Fenomena yang Kian Sering Terjadi
Kejadian ini bukan yang pertama. Dalam beberapa tahun terakhir, laporan mengenai satwa liar seperti ular sanca, biawak, hingga monyet liar masuk ke wilayah pemukiman di Jakarta semakin sering terdengar. Hal ini menjadi tanda bahwa ketidakseimbangan ekosistem dan ekspansi pembangunan urban telah mendorong satwa untuk mencari sumber makanan dan tempat tinggal ke daerah yang bukan habitat aslinya.
Aktivis lingkungan mendesak pemerintah daerah untuk lebih serius dalam menjaga ruang terbuka hijau dan menata kawasan konservasi dengan baik. Selain itu, edukasi kepada masyarakat tentang cara menangani situasi jika bertemu dengan hewan liar juga sangat diperlukan.
Penutup
Kemunculan babi hutan di Jakarta Selatan menjadi peringatan nyata bahwa keberadaan satwa liar dan kehidupan urban kini semakin bersinggungan. Fenomena ini menunjukkan pentingnya keseimbangan antara pembangunan kota dan kelestarian lingkungan. Selama habitat asli mereka terus dirusak, satwa-satwa liar tidak punya pilihan selain menyusuri jalan-jalan beton demi bertahan hidup — bahkan jika itu berarti harus berhadapan langsung dengan manusia di jantung kota.
sumber artikel: shopee88.id