Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Margaret Aliyatul Maimunah menjenguk langsung para korban ledakan di SMAN 72 Jakarta yang masih menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Islam Jakarta, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, pada Senin (10/11/2025) siang.
Margaret datang bersama dua komisioner KPAI, Aris Adi Leksono dan Kawiyan. Kunjungan tersebut merupakan bagian dari agenda pengawasan langsung terhadap kondisi para korban di sejumlah rumah sakit rujukan.
“Kami mengunjungi pengawasan pertama ke sekolah dulu. Dari sekolah, kami kemudian ke Rumah Sakit Pertamina Jaya. Dari Rumah Sakit Pertamina Jaya ke Rumah Sakit Yarsi, terakhir ke sini, gitu,” ujar Margaret kepada wartawan di RSIJ Cempaka Putih.
Menurut Margaret, jumlah pasien di RS Yarsi kini bertambah menjadi sekitar 17 orang dari sebelumnya 14 pasien. “Di Rumah Sakit Yarsi tadi bertambah jadi 17-an ya, Mas, pasien ya? Sekitar tambah tiga dari yang tadinya 14, jadi sekarang ada sekitar 17-an,” ucapnya.
Margaret menjelaskan, sebagian besar korban di RS Yarsi dan RS Pertamina Jaya mengalami gangguan pendengaran, namun secara fisik dalam kondisi aman. Sementara itu, 13 korban tersisa yang dirawat di RSIJ Cempaka Putih tergolong dalam kondisi yang lebih berat.
“Tapi memang kondisi rata-rata di Yarsi sama Pertamina itu lebih ke gangguan pendengaran anak-anak. Secara fisiknya aman. Yang berat memang yang ada di sini, yang masuk kategori lebih berat dibandingkan di Yarsi sama di Pertamina, di sini,” kata Margaret.
Meski begitu, ia menyebut kondisi para korban di RSIJ Cempaka Putih menunjukkan perkembangan positif dibandingkan hari-hari sebelumnya.
“Nah, kami juga tadi ngecek beberapa kondisi anak, tapi alhamdulillah sih lumayan membaik ya, dibandingkan kemarin saya hari Sabtu waktu ngecek di sini,” ungkapnya.
Bahkan, kata Margaret menambahkan, hampir seluruh pasien sudah bisa diajak berkomunikasi, walaupun sebagian lainnya saat ia datang pasien tampak tengah tertidur.
“Hampir semua bisa diajak komunikasi ya. Hanya memang tadi sebagian ada yang tidur. Ya, karena kami kan datangnya siang ya, memang jam-jam istirahat ya kami biarkan tidak kami ganggu,” ujarnya.
“Alhamdulillah rata-rata tadi ini ya pada bisa tidur nyenyak ya. Pada bisa, sudah bisa makan dan tidur nyenyak, berarti ya Insya Allah tinggal pemulihan luka-lukanya ya, bukan luka, luka fisiknya,” lanjutnya.
Menurut Margaret, pemulihan korban di RSIJ Cempaka Putih kemungkinan akan memerlukan waktu lebih lama dibandingkan di dua rumah sakit lainnya.
Sumber : shopee88.id